Mancing merupakan hobi yang memang sangat menyenangkan, terutama untuk mereka yang memang ingin menghabiskan waktu luang untuk menghilangkan stress akibat kesibukan di kantor. Kegiatan memancing ini memiliki keunikan tersendiri dalam hal memperoleh kepuasan.
Karena saat mendapatkan ikan tangkapan adalah hal yang paling dinanti oleh pemancing, sensasi ini tak bisa dinilai dengan apapun selain rasa kepuasan yang memang sangat diinginkan para penghobi mancing.
Ada yang menganggap bahwa banyaknya hasil tangkapan bukanlah menjadi tujuan, namun mereka menginginkan sensasi perlawanan ikan dengan bobot dan ukuran yang besar.
Namun tentu akan lebih puas lagi ketika semua bisa kita daptkan, banyak tangkapan ikan dengan bobot yang lumayan untuk membuat tangan terasa pegal menghadapi perlawanan ikan.
Namun bagaimana jika keasyikan itu harus terhenti karena mungkin ada sedikit permasalahan dengan umpan yang kita gunakan. Bagi pemancing yang melakukan kegiatan memancing sehari penuh mungkin akan mengalami hal ini jika tidak memperhitungkan antara banyaknya umpan yang dibuat dengan tingkat keawetan umpan itu sendiri.
Biasanya umpan jenis racikan yang proses pembuatannya menggunakan bahan-bahan dari berbagai macam yang dicampur menjadi satu komposisi umpan akan rentan dari segi keawetannya, umpan akan mudah basi.
Lalu bagaimana mengatasi hal ini?
Untuk sobat yang menggunakan jenis umpan kukusan yang menggunakan campuran bahan-bahan mudah basi tentu harus mensiasati ini. Jangan sampai sebagian umpan harus kita buang karena ikan sudah tidak doyan lagi akibat basi.
Biasanya umpan yang cepat basi adalah bahan yang menggunakan seperti santan/kelapa, jadi jika memang kita menggunakan campuran ini hendaknya buatlah 2 bungkusan. Kita bisa membuka bungkusan yang kedua setelah setengah hari untuk mencegah umpan cepat basi.
Penyebab basinya umpan adalah karena sudah terkontaminasi dengan udara dan sinar matahari sehingga akan menimbulkan reaksi pada kandungan umpan dan lebih-lebih lagi sentuhan tangan kita yang berulang-ulang saat mengambil umpan.
Karena saat mendapatkan ikan tangkapan adalah hal yang paling dinanti oleh pemancing, sensasi ini tak bisa dinilai dengan apapun selain rasa kepuasan yang memang sangat diinginkan para penghobi mancing.
Ada yang menganggap bahwa banyaknya hasil tangkapan bukanlah menjadi tujuan, namun mereka menginginkan sensasi perlawanan ikan dengan bobot dan ukuran yang besar.
Namun tentu akan lebih puas lagi ketika semua bisa kita daptkan, banyak tangkapan ikan dengan bobot yang lumayan untuk membuat tangan terasa pegal menghadapi perlawanan ikan.
Namun bagaimana jika keasyikan itu harus terhenti karena mungkin ada sedikit permasalahan dengan umpan yang kita gunakan. Bagi pemancing yang melakukan kegiatan memancing sehari penuh mungkin akan mengalami hal ini jika tidak memperhitungkan antara banyaknya umpan yang dibuat dengan tingkat keawetan umpan itu sendiri.
Biasanya umpan jenis racikan yang proses pembuatannya menggunakan bahan-bahan dari berbagai macam yang dicampur menjadi satu komposisi umpan akan rentan dari segi keawetannya, umpan akan mudah basi.
Lalu bagaimana mengatasi hal ini?
Untuk sobat yang menggunakan jenis umpan kukusan yang menggunakan campuran bahan-bahan mudah basi tentu harus mensiasati ini. Jangan sampai sebagian umpan harus kita buang karena ikan sudah tidak doyan lagi akibat basi.
Biasanya umpan yang cepat basi adalah bahan yang menggunakan seperti santan/kelapa, jadi jika memang kita menggunakan campuran ini hendaknya buatlah 2 bungkusan. Kita bisa membuka bungkusan yang kedua setelah setengah hari untuk mencegah umpan cepat basi.
Penyebab basinya umpan adalah karena sudah terkontaminasi dengan udara dan sinar matahari sehingga akan menimbulkan reaksi pada kandungan umpan dan lebih-lebih lagi sentuhan tangan kita yang berulang-ulang saat mengambil umpan.
0 komentar:
Posting Komentar